Siang tadi seorang teman baik di dunia maya mengajak saya untuk melakukan sebuah permainan. Dia meminta saya menulis, di blog, tentang “the best day in my life”. Sedikit terkejut, dalam artian saya itu orangnya cenderung meng “the best day in my life” kan setiap hal yang terjadi dalam kehidupan saya sehari-hari. Jadi kalau suatu pagi saya naik mobil ke kantor dalam waktu 30 menit, sampai kantor saya akan bilang “gila hari ini hari terbaik gue” atau ketika saya selesai membaca buku bagus saya bilang “gila, hidup gue terasa berbeda hari ini” bahkan untuk hal sederhana seperti menerima telpon 5 menit dari orang yang tidak disangka saya dapat mengatakan “ ini hari terbaik dalam hidup gue!”. So what about the things I don’t like? Gimana tentang menyetir ditengah malam saat hujan turun deras dan kacamata saya ketinggalan di rumah, gimana dengan tugas kantor yang sepertinya gak ada titiknya, gimana dengan kegilaan yang harus saya hadapi saat klien marah-marah…that’s too, saya tetap akan merasa setiap hari semua kejadian baik atau buruk, tetap best buat saya. membuat saya merasa “alive”.
Jadi yang terbaik yang mana?
Doesn’t really matter. serius. Dan saya nggak bisa mengkotak-kotakan kejadian-kejadian tertentu dalam keseharian saya kedalam kolom good ~ better ~ best. I just embracing all the things that happen to me, karna saya rasa mungkin saja kejadian-kejadian dalam keseharian saya itu gak akan terjadi untuk dua kali nya dalam hidup saya.
