September 18, 2008

mengejar kebahagiaan ato mengejar mas-mas...


Mencari kebahagian. Gue rasa mencari kebahagian menjadi sering diungkapkan orang-orang terdekat gue belakangan ini. Mencari kebahagian dengan bekerja, dengan gaji besar, dengan menikah, dengan membeli baju terbaru dari brand ternama, dengan berpacaran dengan sesorang yang kece, dan lain sebagainya.

Gak tauk kenapa tapi sepertinya konsep itu agak salah. Mulai dari konsep bahagia dulu deh. Bahagia kan bukan benda, gak nyata, gak kelihatan, gak bisa diraba, masak mo dikejar kejar sih. Menurut gue konsep mengejar kebahagiaan itu sendiri malah menjerumuskan orang menjadi tidak bahagia dalam hidup mereka. Kenapa ? yah iya, sekarang gini deh konsep kebahagiaan kita misalanya ketika bisa kerja di Exxon Mobil (gue membicarakan diri gue sendiri sebenernya), katanya gajinya gede, kerjanya okay dan bonus bonus lainnya, dan gue (tuh kan emang ini ngomong diri gue sendiri !) akan sangat bahagia bisa bekerja disana.

Lha emang gue gak bahagia apa sekarang ? See, gue punya konsep bahagia yang salah.

The pursuit of happiness is based on an assumption that there is an ideal that we need to match up to before being happy. Ini yang menjerumuskan, karena orang-orang (ada gue didalam kupulan orang-orang itu) menjadi sibuk untuk mengejar “benda” bernama kebahagiaan dan mereka percaya dengan mendapatkannya mereka bakal bahagia.. padahal, sebenernya, kita gak perlu requirement apa-apa untuk bahagia, gak perlu sekolah S3, status menikah or tidak menikah, anything other than the pure intention and choice to be happy.

Pernah baca di blognya Laras bahwa kebahagiaan itu adalah suatu pilihan. Ya, kita memilih mo bahagia apa nggak sama hidup kita. No matter happen to our life, apa kerjaan kita, berapa gaji kita, siap pacar kita, kita bisa tetep bahagia dengan semua hal yang sudah diberikan buat kita,…kalo kita mau., kalo kita memilih untuk bahagia!.

Jadi,….mungkin sekarang pursuit of happiness menjadi tidak tepat buat gue, karena gue bahagia dengan semua hal yang gue miliki, gak perlu lagi kejar-kejaran untuk bahagia, mending mengejar mas-mas tetangga sebelah :P .

Jadi (lagi) Don't worry be happy. This sounds such a simplistic phrase, but there is great power and wisdom in it.



stop complaining, just enjoy it, and you'll found :)

9 comments:

richard™ said...

terlepas dari penganut trikotomi or dikotomi, faktanya selama masih memiliki raga dan hidup di dunia, kita memang memiliki kebutuhan pangan, sandang dan papan. jadi, lumrah saja jika orang dunia mengejar kebutuhan dasar tersebut untuk bahagia. kan pertumbuhan yang sehat itu bertumbuh secara seimbang dalam hal rohani, fisik, mental, dan sosial.

tulisan dirimu memang great untuk "me-martil" yang ekses. ngomong2x lu nyindir gua lagi nyindir gua yang lagi sok sibuk yak? wakakak.. sensi dot kom.... damn, kena gua sama lu rin, walau sok sibuk gua tetep nggak membuat gua sekaya sosro, eh soros... tapi lumayanlah, anak gua bisa tertawa karena bisa tetep nyusu, makan makanan bergizi, dan akhir bulan ini ia mulai masuk child care. melihat senyum si kecil membuat gua bahagia loh rin. do you see that? berdamailah dengan kenyataan hahahahaha.... hidup karinnnn \m/

Karina Saputri said...

@richard...

duh justru gue lah yang jadi tersindir balik, jadi mauk eh maluk maksutnya,...emang keadaan belakangan ini manjadi tidak menentu dalam kehidupan gue, makanya pikirannya eh perasaan juga suka lompat lompat, bahagia..nggak..bahagia lagi..eh tiba-tiba enggak,..mudah2an ini pengaruh siklus bulanan (heh, perempuan paling gampangnya pake alasan ini).

seneng banget deh keluarga lo bahagia, anak sehat, suami istri akur,..banyak tuh yang nggak ato nggak sempet memperhatikan karena sibuk mengejar "kebahagiaan"

okelah, kayaknya emang gue yang musti berdamai ma kenyataan wkakakawakk

Be Blessed and Take Care :)

richard™ said...

so, kapan yak kita hang out bareng @ citos sama maurizio? jangan2x lu bedua udah sering hangout karna kantor kalian deketan? wakakakakak... anak citos ni jrenggg... but, kalo ke citos nggak ku-ku liat a be ge yang suka pake clana model melorot wakakakakak... ngeri lu kebahagiaan kluarga.... hidup karinnnn....

Karina Saputri said...

Ayolah!

kapan? tinggal PM aja :)

mumpung THR masih belum terpotong,..wkakakak,

jadi sudah berdamai dengan si mauriz itu ;)

Anonymous said...

bahagia terkadang lebih suka bertetangga dengan yang namanya fatamorgana dibandingkan dengan perjuangan.

semakin dikejar, makin menghindar, dan makin mendekati ftamorgana. hanya sinetron yang dibikin untuk kejar setoran saja yang mengatakan bahagia itu buah perjuangan..

Karina Saputri said...

@Gus, "hanya sinetron yang dibikin untuk kejar setoran saja yang mengatakan bahagia itu buah perjuangan.."

yah wong satu episodenya bisa dibayar ratusan juta, sapa yang ndak bahagia yah to ;)


terimakasih sudah mampir :)

Anonymous said...

"Happiness is a journey, not a destination."

(I enjoy reading your story about life, keep writing)

richard™ said...

@gus
bahagia terkadang lebih suka bertetangga dengan yang namanya fatamorgana dibandingkan dengan perjuangan.
semakin dikejar, makin menghindar, dan makin mendekati ftamorgana. hanya sinetron yang dibikin untuk kejar setoran saja yang mengatakan bahagia itu buahperjuangan..

------

itu perjuangan jadinya gimana kang :P Jadi, bahagia itu perjuangan atau bukan?

Karina Saputri said...

duh, jadi bingung yah..
jadi,

berjuang untuk bahagia, atau
berjuang dulu baru bahagia,atau
gak berjuang gak bahagia,atau
bahagia karena udah berjuang,...

hari ini gue berjuang untuk menahan nafsu minum italian soda nih :P *ampun jangan dilempar yah*